Casagras (Coordination and support
action for global RFID-related activities and standardization) mendefinisikan Internet of Things sebagai sebuah
infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual
melalui eksploitasi data capture dan
kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet
berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek,
sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan
aplikasi kooperatif yang independen. Ia juga ditandai dengan tingkat otonom
data capture yang tinggi, event
transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas.
Sedangkan menurut SAP (System, Anwendungen and Produkte) adalah
dunia dimana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi
secara berkesinambungan, dan dimana benda-benda fisik tersebut berperan aktif
dalam proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan “obyek pintar”
melalui internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap
informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi.
Dan secara singkat Internet of Things dapat diartikan sebagai benda-benda di sekitar
kita yang dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui jaringan internet.
Metode yang digunakan oleh IoT adalah
nirkabel atau pengendalian secara otomatis tanpa mengenal jarak.
Pengimplementasian IoT sendiri biasanya selalu mengikuti keinginan si developer
dalam mengembangkan sebuah aplikasi yang ia ciptakan, apabila aplikasinya itu
diciptakan guna membantu memonitoring sebuah ruangan maka pengimlementasian IoT
itu sendiri harus mengikuti alur diagram pemrograman mengenai sensor dalam
sebuah rumah, berapa jauh jarak agar rungan dapat dikontrol dan kecepatan
jaringan internet yang digunakan. Perkembangan teknologi jaringan dan internet
seperti hadirnya IPv6, 4G, dan Wimax dapat membantu pengimplementasian IoT
menjadi lebih optimal, dan memungkinkan jarak yang dapat dilewati menjadi
semakin jauh, sehingga semakin memudahkan kita dalam mengontrol sesuatu.
Contoh sederhana implikasi dari IoT ini
misalnya kulkas yang dapat memberitahukan kepada pemiliknya via SMS atau e-mail tentang makanan dan minuman apa
saja yang sudah habis dan harus di stock
lagi. Sedangkan dalam industri, peralatan-peralatan dapat dirancang untuk
memberikan informasi mengenai kondisinya. Misalnya ada peralatan yang
membutuhkan bahan bakar, dan peralatan tersebut memancarkan informasi status
bahan bakarnya secara periodik ke suatu peralatan lain melalui jaringan
internet. Dalam aplikasi rumah tangga, saat kita belok ke halaman depan rumah
kita, garasi langsung terbuka, pada saat garasi terbuka, lampu ruangan dan AC
akan langsung menyala.
Dengan adanya konsep IoT ini, bahwa
segala sesuatu akan dihubungkan dengan internet untuk memaksimalkan
konektivitas internet, selain itu juga bertujuan untuk memaksimalkan kinerja
seluruh benda yang sudah terhubung dengan internet tsb, dengan begitu kegiatan
manusia pun akan lebih mudah dengan bantuan benda tersebut.
Pada hakekatnya, benda internet atau Internet of Things mengacu pada benda yang
dapat di identifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam
struktur berbasis internet. Istilah IoT ini awalnya disarankan oleh Kevin
Ashton pada tahun 1999 dan mulai popular melalui Auto-ID Centre di MIT.
IoT selain memiliki berbagai dampak
positif, akan tetapi juga memiliki dampak negative, salah satu dampak negative yakni
bagi kehidupan yang mengkhawatirkan, banyaknya kejahatan cyber yang semakin meningkat. Contoh kejahatan cyber yang banyak terjadi di kehidupan masyarakat adalah kmampuan
untuk merusak benda yang berhubungan dengan internet melalui kiriman virus yang
dapat merusak benda tersebut. Dan contoh kejahatan lain yang lebih berbahaya
misalnya penyusupan atau pengintaian melalui internet. Yaa memang segala
sesuatu yang memiliki dampak positif juga memiliki dampak negatif !!
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.academia.edu/12418429/PENGERTIAN_INTERNET_OF_THINGS?auto=download.
Diakses pada tanggal 14 September 2016.
http://amalliafr.blog.st3telkom.ac.id/2015/12/16/makalah-internet-of-things-2/.
Diakses pada tanggal 15 September 2016.
http://baratresna.blog.widyatama.ac.id/2016/03/06/iotinternet-of-things-beserta-studi-kasusnya/.
Diakses pada tanggal 15 September 2016.
http://www.solokarta.com/2016/03/pengertian-internet-of-thing-iot-dan.html.
Diakses pada tanggal 14 September 2016.
Setiap sistem menghasilkan berbagai tataran yang dapat membangun kompleksitas dan kelengkapan setiap sistem. Jadilah dalam IoT muncul pembahasan cyber security, dll.
BalasHapusHeheehh tibak e podo ta di temane kita nulis IoT,,menarik jg karena dengn internet kita bisa menjelajah dunia...
BalasHapusHeheehh tibak e podo ta di temane kita nulis IoT,,menarik jg karena dengn internet kita bisa menjelajah dunia...
BalasHapusPembahasan yang menarik tentang IoT. aku tertarik dengan cyber crime sebagai dampak negatif dari IoT, bagaimana cara meminimalisir cyber crime ini? Terima kasih, Diana
BalasHapusJadi IoT ini membuat semua alat dan barang punya alamat dan bisa saling berkoneksi sendiri ya...
BalasHapus