Kamis, 20 Oktober 2016

Memori Manusia (short term memory dan long term memory)



Lupa dan ingat adalah dua hal yang wajar dalam kehidupan. Keduanya merupakan bagian dari memori manusia. Hampir semua aktivitas manusia membutuhkan memori. Memori adalah kemampuan individu untuk menyimpan informasi dan informasi tersebut dapat dipanggil kembali untuk dapat dipergunakan beberapa waktu kemudian (Atkinson dkk, 2000). Misalnya, dalam hal mengingat materi mata kuliah yang telah dijelaskan oleh dosen, mengingat tugas apa saja yang harus dikerjakan, mengingat tempat-tempat menarik yang pernah dikunjungi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kemampuan setiap individu dalam menyimpan memori pun berbeda-beda, tergantung dari usia, kapasitas memorinya, serta dari tiga proses dasar dalam membangun memori tersebut yakni encoding (pengkodean) merupakan proses yang bertujuan untuk mengubah informasi menjadi bentuk yang dapat diproses dan digunakan oleh otak , yang kedua storage (penyimpanan) yaitu menyimpan pengalaman yang telah dipersepsikan, sehingga suatu saat dapat dimunculkan kembali, pengalaman yang sudah dipersepsikan tadi akan meninggalkan jejak dimemori sebagai memory traces yang disimpan dalam ingatan, memory traces bisa hilang ataupun rusak karena proses lupa sehingga memory traces tidak sepenuhnya bisa bertahan dalam ingatan, dan yang ketiga adalah retrieval (pemanggilan kembali) memunculkan kembali pengalaman yang sudah disimpan dalam memori sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, proses ini bisa dilakukan dengan mengingat kembali (recall) atau mengenal kembali (recognize). Contoh konkrit dari proses encoding, storage, dan retrieval tersebut dapat kita lihat dalam peristiwa sehari-hari, misalnya saat hendak berangkat ke kampus, kita melihat seorang nenek yang sedang menyebrang di jalan raya, kemudian nenek tersebut ditabrak sebuah mobil. Melihat peristiwa tersebut (diterima oleh persepsi dan dibuat kode, dalam hal ini terjadi proses encoding), kemudian kita menyimpannya dalam otak (jenis mobil, arah bis, darimana nenek tersebut berjalan, dan sebagainya, dalam hal ini berlangsung proses storage). Sebagai saksi mata akhirnya kita dimintai keterangan di kantor polisi, kemudian kita menceritakan apa yang telah terjadi, sesuai dengan apa yang telah disimpan dalam otak (proses retrieval).

Menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (dalam Matlin, 1998), memori manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yakni :
a.       Sensory memory, memori sensoris adalah ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera. Setiap pancaindera memiliki satu macam memori sensoris. Memori Sensoris adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Jadi, di dalam diri manusia ada beberapa macam sensori-motorik, yaitu sensori-motorik visual (penglihatan), sensori-motorik audio (pendengaran), dan sebagainya.  Memori sensorik cukup pendek, dan biasanya akan menghilang segera setelah apa yang kita rasakan berakhir. Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah, saat sedang bercanda  saya pernah dicubit oleh teman, beberapa detik setelah dicubit saya masih bisa merasakan dan mengingat rasa cubitan tersebut, sakit. Namun tidak lama kemudian rasa sakit akan cubitan itu akan menghilang.
b.      Short-term memory, adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama anda menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya dalam ingatan jangka pendek. Misalnya, ketika kita diminta untuk membaca dan kemudian mengingat dua belas angka yang ditulis secara acak, kita bisa mengulang untuk menyebutkan angka-angka tersebut dan menyimpannya hanya dalam waktu sekitar 15 detik setelah angka-angka tersebut kita baca, jika sudah di atas 15 detik biasanya ingatan tersebut sudah mulai lemah, dan beberapa menit atau jam ke depan biasanya lupa, atau disebut dengan decay (musnahnya memori jangka pendek).
c.       Long term memory, suatu proses penyimpanan informasi yang relatif permanen. Misalnya, ketika seseorang yang kita sayangi pergi dari sisi kita, mungkin kita akan mengingat kembali kenangan-kenangan yang tersimpan dalam memori jangka panjang kita. Kita dapat mengingat dengan sangat detail bahkan tanpa kita sadari bahwa kita telah menyimpan informasi tersebut. Kita mungkin mengenang tempat dimana kita menghabiskan waktu dengan orang tersebut dengan mengingat pemandangan, bau dan bahkan perasaan dengan akurasi mengejutkan.
Selain memiliki ingatan, sering kali kita sebagai manusia mengalami “lupa”. Hal ini terjadi karena kurang sempurnanya tiga proses dasar yang sebagaimana saya paparkan sebelumnya, yakni encoding, storage, dan retrieval. Adapun usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan memori agar tetap terjaga dengan baik yakni antara lain dengan pola hidup sehat, memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang kita konsumsi, diimbangi dengan olahraga secara teratur, istirahat yang cukup, mengasah otak, membaca, dll.

DAFTAR PUSTAKA

https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1002106005-3-BAB%20II.pdf. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2016.

2 komentar:

  1. menurut kawan kawan seniman waktu mereka pameran di Perpustakaan UGM waktu itu, mereka katakan,
    "Banyak baca, banyak lupa; Sedikit membaca, sedikit lupa; tidak membaca, tidak lupa"

    What dya think?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mgkin mnurut mreka dg tdk mmbca brarti tdk ada informasi yg dtrima jd tdk mgkin lupa, pdhal membaca mrupakan smcam latihan untuk melatih memori, otak ibarat pedang smkin diasah smkin tjam, ketika mmbaca otak mnjd berfkir n aktif jd smcam latihan. Hehe
      Apakah bnar sprti itu pak ida ?

      Hapus